Pages

Monday, October 14, 2019

Software Pesantren

Untuk memenuhi kebutuhan inovasi dalam sebuah sistem komputerisasi yang akan membantu kinerja Staff administrasi di dalam Pondok Pesantren,Kami ingin mengenalkan sebuah sistem dari Program Aplikasi kami yang akan banyak membantu dalam mengelola sebuah sistem dengan menggunakan Kartu Santri yang nantinya kartu tersebut digunakan untuk akses masuk pesantren sekaligus sebagai pencatat kehadiran atau absensi santri.
Dalam penerapannya nanti akses masuk ke pondok pesantren akan dipasang mesin Turnstile yang jumlahnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan di pesantren tersebut.Lebih mudahnya perhatikan gambar topology dibawah ini,:

Software Pesantren
Setiap santri akan memiliki 1(satu) kartu santri untuk akses masuk pondok pesantren,saat santri masuk sistem akan mencatat sebagai kehadiran (absensi).Selain bisa difungsikan sebagai kartu absen,kartu tersebut bisa digunakan sebagai deposit uang ke kartu santri.Yang fungsinya bisa untuk mangement uang belanja / pembatasan penggunaan uang belanja harian santri.Untuk penerapannya seperti gambar di bawah,:

Kantin Pesantren
Adapun aplikasi ini nantinya bisa digunakan sebagai :

Aplikasi Entrance
- Pendaftaran Santri/Guru/Pengunjung
- History Santri/Guru/Pengunjung
- Management Akses
- Koneksi ke mesin Turnstile

Aplikasi Absensi
- History absensi Santri
- Management Kelas
- Management Akses

Aplikasi Kantin/Outlet Pesantren
- Multiple Outlet (Penjual di kantin)
- Deposit Uang ke kartu santri
- Setiap belanja akan mengurangi deposit di kartu santri
- Dapat membatasi belanja santri per hari
- History belanja Santri
- Topup deposit ke kartu Santri
- Dapat diterapkan untuk Santri/Guru/Pengunjung
- Pelaporan (Penjualan,persediaan dan sisa saldo)
- Sistem sewa/bagi hasil/titip tagih antara penjual di kantin dengan Pondok Pesantren

Adapun hardware yang diperlukan adalah kabel LAN untuk sistem jaringan (Disesuaikan dengan kebutuhan),Kartu RFID,Komputer Server dan Komputer Client untuk outlet/Kantin.
Apabila ada pertanyaan silahkan isi kolom komentar dibawah,jika akan menggunakan aplikasi ini silahkan menghubungi kontak kami,terima kasih.

Tuesday, August 13, 2019

Mixer Digital atau Mixer Analog? Pilih mana ?

       Apa yang membuat kita memilih menggunakan mixer digital atau analog,yang paling utama menurut saya adalah Harga mixer dan Kebutuhan di dalam penggunaannya.Apabila hanya untuk keperluan yang tidak membutuhkan channel mixer yang banyak,hanya untuk keperluan yang butuh 2 channel untuk microfon 1 channel untuk input musik ya kita pakai aja analog..gak perlu mixer digital.Untuk lebih singkatnya kita bahas perbedaan antara mixer digital dan mixer analog,sebagai berikut :

1.Mixer Digital dari segi harga lebih mahal dibanding mixer analog.
yang pertama kita tidak perlu  bahas.yang jelas sudah pada tahu semua.,he...he....

2.Mixer Digital ada Latency (Delay) sedangkan Mixer analog No Latency.
Apa yang menyebabkan mixer digital ada latency.?Di dalam mixer digital ada ADC ( Analog digital converter) dan DAC ( Digital analog converter ) disini yang menjadikan proses didalam mixer digital menjadi ada latency karena akan diperlukan waktu saat channel mixer mendapat input yang berupa signal analog dari microfon atau alat musik yang akan dirubah dulu menjadi signal digital,setelah melalui proses signal digital akan dirubah lagi oleh DAC dari signal digital menjadi signal analog yang di keluarkan di output mixer.Sebagai contoh ini adalah diagram dari sebuah mixer digital yang memperlihatkan adanya blog ADC di bagian input,dan DAC dibagian output,ini adalah contoh diagram di mixer digital :
Block Diagram mixer digital
Block Diagram Input mixer Digital Topp Pro T2208 

Block Diagram mixer digital
Block Diagram Output Topp Pro T2208

3.Mixer Digital bisa save dan recall program,pada mixer analog tidak ada.
Untuk setting live sound biasa sebelum acara baik Dangdut atau Band atau acara yang lain, biasa akan melakukan cek sound sebelum acara dimulai.Di sini Sound Engeener atau lebih tepatnya Operator mixer akan setting audio sampai mendapatkan suara yang pas dan ideal (kata wong jowo suara joss, mantap,jedug,jegler...ha..ha..),sehingga pada saat pertunjukan soundsystem sudah dalam keadaan siap/ready.Di sini letak kelebihan mixer Digital di banding mixer analog,selesai setting mixer digital tinggal SAVE,sebaiknya bikin BACKUP program settingan.Apabila pertunjukan ada 2 atau 3 Band / Group tinggal save settingan,pas acara tinggal sesuaikan settingan sesuai band nya Recall programnya,,Beres.Coba kita bayangkan apabila menggunakan mixer analog,,betapa repotnya kita..Ammpiuun.

4.Mixer Digital sudah include DSP control,Mixer Analog kita mesti siapkan rack lagi untuk accesories tambahan seperti Compressor,Gate,Effect dan EQ untuk monitor.
Memang kalo dilihat dari harga selisihnya mungkin terlihat mahal untuk mixer digital,tapi kita dapat sudah package.Bila kita menggunakan mixer analog berapa biaya yang kita keluarkan untuk beli alat lagi contoh Mic Drum 1 Kit 8 microfon kita harus beli Gate 4 Channel 2 unit hanya untuk group Drum.Sedangkan untuk mixer digital di setiap channel,Auxiliry,Main Out sudah ada plugin yang kita butuhkan,seperti :

Effect mixer Digital
 Effect sudah bisa pakai di setiap Channel

Compressor Limiter

Gate Mixer Digital
Gate

Dan di setiap output auxiliry sudah ada grafik EQ 1/3 oktaf

GEQ Mixer Digital

GEQ Auxiliry

5.Mixer Digital mempunyai DCA (Digital Controll Amplifier) yang lebih Baik menurut "Saya" dibandingkan dengan Group pada Mixer Analog.
Di mixer analog misalkan Soundcraft 32 channel biasanya ada 4 group yang dalam fungsinya biasanya group 1-2 tombolnya dijadikan satu kesatuan walaupun fader groupnya terpisah.jadi groupnya kemungkinan besar hanya Group 1-2 untuk alat music,sedangkan di Group 3-4 untuk Vocal.Berbeda dengan mixer digital yang biasanya untuk mixer 16 channel ke atas biasanya memiliki 6 DCA.Kita bisa membaginya lebih spesifik dalam pembagian di DCA contoh 1 set Drum pada DCA 1,Kendang&Tak serta gitar Bass di DCA2,Gitar Melody dan Gitar Rhythm pada DCA 3,Keyboard dan string serta suling pada DCA 4,Dan yang pada DCA 5 kita bisa masukkan semua alat musik pada DCA ini untuk kontrol seluruh suara musik,Terakhir DCA 6 untuk Vocal dan backing vocal.Contoh saat mixing live apabila gitar suara kurang kita gak perlu naikkan fader channel gitar,kita cukup naikkan pada DCA 3 maka gitar suara akan naik.Yang lebih hebat lagi apabila musik mix nya sudah pass tapi dengan vocal kurang naik maka kita hanya menaikkan DCA 5 maka musik akan naik,tanpa harus naikkan satu persatu DCA 1-4.
Contoh Group pada mixer Analog :

Fader Group pada mixer analog
Fader Group Mixer dan Main Out Mixer Analog

Sedangkan ini adalah contoh DCA (Digital Controll Amplifier) pada mixer digital :
DCA Mixer Digital